![translation](https://cdn.durumis.com/common/trans.png)
Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
[Non-Majors, Surviving as Developers] 5. Haruskah Saya Pergi ke Sekolah untuk Mendapatkan Pekerjaan?
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
-
Negara referensi: Semua negara
- •
- Pendidikan
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Bagi non-major yang ingin menjadi pengembang atau orang yang ingin beralih profesi, sekolah dapat membantu mereka menemukan arah sebagai pengembang, tetapi efektivitas pembelajaran dapat bervariasi tergantung pada kemampuan instruktur dan suasana sekolah.
- Sekolah menyediakan pelatihan coding, dukungan biaya hidup, dan kesempatan untuk memperoleh informasi terkait IT, dan Anda dapat meningkatkan keterampilan Anda melalui kolaborasi dan studi dengan teman sekelas.
- Namun, ada juga masalah seperti kualitas instruktur, suasana sekolah, aktivitas persahabatan yang berbeda dari tujuan pembelajaran, dll., jadi Anda harus mendapatkan informasi yang cukup dan membuat keputusan yang bijaksana sebelum memilih sekolah.
Menjadi Pengembang Tanpa Latar Belakang, Bagaimana Caranya?
#5. Apakah Saya Harus Mengikuti Kursus untuk Mendapatkan Pekerjaan?
Saat ini, banyak orang yang ingin bekerja sebagai pengembang.
Ketika saya masih kuliah, pengembang sering dikaitkan dengan istilah-istilah negatif seperti kerja keras, lembur, kerja di akhir pekan, dan 3D. Namun, dengan pandemi COVID-19, bisnis yang tidak tatap muka menjadi tren utama. Hal ini membuat permintaan akan pengembang meningkat pesat. Saya merasakannya sendiri.
Perusahaan IT menjadi tren utama sehingga muncul istilah "Neka-raku-bae" yang menunjukkan bahwa saat ini profesi pengembang cukup "hot". Saya sendiri merasa bangga menjadi pengembang.
Dalam artikel ini, saya akan berbagi pengalaman saya untuk membantu para pelajar yang ingin menjadi pengembang atau pekerja di bidang lain yang ingin beralih profesi. Artikel ini berisi tentang bagaimana cara memulai untuk menjadi pengembang.
Ada pertanyaan umum yang sering diajukan oleh orang-orang yang ingin bekerja sebagai pengembang.
- Saya bukan berasal dari latar belakang IT. Bisakah saya mendapatkan pekerjaan dengan mengikuti kursus?
- Saya tidak kuliah. Bisakah saya mendapatkan pekerjaan dengan mengikuti kursus?
Kebanyakan orang yang ingin bekerja sebagai pengembang biasanya akan mengikuti kursus terlebih dahulu. Saya sendiri juga lulus kuliah dan kemudian mengikuti kursus sebelum mendapatkan pekerjaan. Saya tidak memandang kursus secara negatif. Malah, saya memandangnya secara positif.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan kursus menurut pendapat saya.
Kelebihan Kursus
1. Di kursus, Anda bisa mendapatkan pendidikan gratis dan bantuan biaya hidup.
Pada dasarnya, Anda bisa mendapatkan bantuan biaya untuk mengikuti kursus coding. Saya sendiri mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar sekitar 400.000 rupiah per bulan. (Sebagai gantinya, selama masa pendidikan, Anda tidak boleh bekerja paruh waktu.)
2. Anda bisa menemukan arah yang tepat.
Ini mungkin tidak terlalu berlaku untuk para mahasiswa. Tetapi, bagi orang-orang yang bukan dari latar belakang IT atau pekerja di bidang lain yang ingin beralih profesi, mereka seringkali tidak tahu apa yang harus dipelajari dan apa yang harus dipersiapkan. Namun, jika Anda memiliki keinginan, Anda bisa mempelajari pengetahuan yang diperlukan melalui kursus dan mendapatkan banyak informasi tentang IT dari instruktur. (Kualitas instruktur bisa berbeda-beda.)
Kekurangan Kursus
1. Kualitas Instruktur Bisa Berbeda-beda.
Seperti yang telah saya jelaskan di bagian kelebihan, kualitas pengajaran bisa berbeda-beda di setiap kursus dan instruktur. Namun, pada dasarnya, instruktur kursus adalah freelancer. Ada instruktur yang hanya membaca buku dan menjelaskan kode, ada juga instruktur yang bersemangat mengajar dan berusaha untuk memberikan lebih banyak pengetahuan kepada siswa. Sebelum memilih kursus, Anda perlu mencari informasi sebanyak mungkin tentang kursus tersebut.
2. Kita semua adalah teman!?
Di kursus, Anda akan bertemu dengan siswa lain yang tidak dikenal (sebagian besar berusia 20-an hingga awal 30-an) dan akan terjalin kedekatan secara alami. Anda akan melakukan proyek bersama, belajar bersama, dan bertemu di luar kursus untuk melakukan pertemuan proyek. Jika Anda menemukan orang yang tepat, Anda bisa bekerja sama dengan baik. Namun, ada kemungkinan bahwa pertemuan ini menjadi ajang untuk bersenang-senang dan bergosip, bukan untuk belajar. Hal ini mungkin terjadi, tetapi tidak selalu. Jadi, jika Anda mempertimbangkan kursus, Anda perlu mempertimbangkan hal ini.